Hapus Thailand Pass, mandat masker luar ruangan, dan batasan jam kehidupan malam. ( Foto: ltc travel)
BANGKOK, bisniswisata.co.id: Sistem masuk Thailand Pass dan mandat masker juga akan dihapus pada 1 Juli 2022, menurut Pusat Administrasi Situasi Covid-19 Thsiland.
Dilansir dari Itc.travel, pub dan klub akan diizinkan menyajikan alkohol hingga pukul 2 pagi. Begitu pula bisnis akan dapat mengangkut pekerja migran tanpa meminta izin.
Namun, pertemuan lebih dari 2.000 orang harus terdaftar di Komite Penyakit Menular Provinsi, sementara pihak berwenang menyarankan penggunaan masker di area tertutup atau pertemuan besar, terutama bagi mereka yang berada dalam kelompok berisiko.
The Center for Covid-19 Situation Administration ( CCSA) pada hari Jumat mengakhiri hampir semua pembatasan pandemi virus corona, menghapus sistem masuk Thailand Pass, mandat masker luar ruangan, dan batasan jam kehidupan malam.
Pada dasarnya menandakan berakhirnya pandemi, CCSA mengklasifikasikan ulang seluruh negara sebagai “zona hijau”, menghapus semua “zona percontohan pariwisata” biru dan membuka kembali seluruh negara dengan satu-satunya batasan adalah mandat masker dalam ruangan dan keputusan darurat, yang akan berakhir 31 Juli.
CCSA mengakhiri sistem pendaftaran Thailand Pass, yang mengharuskan turis dan ekspatriat untuk mendapatkan US$10.000 dalam asuransi kesehatan dan mendaftar ke situs web buggy untuk mendapatkan kode QR yang harus diperiksa di bandara pada saat kedatangan.
Pelancong dapat tiba di Thailand hanya dengan bukti vaksinasi COVID -19 lengkap atau hasil tes virus corona negatif dalam 72 jam sebelumnya. Tidak diperlukan kode QR, hanya stempel visa atau paspor. Dan Thailand sedang mempertimbangkan untuk menghapuskan biaya visa dan memperpanjang stempel paspor dari 30-45 hari.
Selain meningkatkan pariwisata inbound, berakhirnya Thailand Pass diharapkan dapat menghidupkan kembali pasar pariwisata outbound, karena orang Thailand dan ekspatriat yang tidak ingin berurusan dengan kerumitan dan persyaratan asuransi sekarang dapat pergi dan memasuki negara itu sesuka mereka lagi.
Masker akan tetap dibutuhkan di dalam ruangan untuk masa mendatang dan, kemungkinan, untuk transportasi umum. Ada juga ruang gerak bagi gubernur provinsi untuk mendeklarasikan zona “wajib masker” mereka sendiri.
Recent Posts
- Mahasiswa Unej Diduga Bunuh Diri, Jatuh dari Lantai 8 Gedung Kampus
- Tui appoints Bart Quinton Smith as UK sales and marketing director
- The Ritz-Carlton, Bangkok Debuts in Thailand
- Air pollution now linked to hospital admissions for mental health, study finds | Science, Climate & Tech News
- Peta Fraksi dan Kilas Balik Pengesahan UU HPP Pangkal PPN 12 Persen
Recent Comments