100 Hari Perang, Hampir 24 Ribu Orang Tewas di Gaza


Serngan Israel di Deir el-Balah di Jalur Gaza tengah, pada 10 Januari 2024. Foto: AFP
Serngan Israel di Deir el-Balah di Jalur Gaza tengah, pada 10 Januari 2024. Foto: AFP

Perang antara Hamas dengan Israel memasuki hari ke-100 sejak serangan 7 Oktober 2023. Ribuan orang jadi korban.

Menurut catatan Kementerian Kesehatan di Gaza, korban tewas mencapai 23.968 orang. Kebanyakan wanita dan anak-anak. Data tersebut merupakan korban yang jatuh sejak 7 Oktober 2023.

Dikutip dari Al-Jazeera, pengeboman di Gaza tanpa henti dilakukan oleh Israel. Belum ada tanda-tanda mereda.

Serangan Israel di Gaza dilancarkan di tengah bencana kemanusiaan dan ancaman eskalasi perang yang semakin meluas.

Adapun dari pihak Israel, korban yang tewas adalah 1.139 orang.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menyatakan untuk “melanjutkan [perang] sampai kemenangan”, dan mengatakan dalam pidatonya di televisi pada Sabtu (14/1) malam bahwa hal itu perlu dilakukan.

“Tidak ada seorang pun yang akan menghentikan kami – baik Den Haag, Poros Kejahatan, dan tidak ada pihak lain,” kata Netanyahu.

Warga Palestina, yang meninggalkan rumah mereka akibat serangan Israel, berlindung di tenda pengungsian sementara di Rafah, Jalur Gaza selatan, Selasa (2/1/2024). Foto: Ibraheem Abu Mustafa/REUTERS
Warga Palestina, yang meninggalkan rumah mereka akibat serangan Israel, berlindung di tenda pengungsian sementara di Rafah, Jalur Gaza selatan, Selasa (2/1/2024). Foto: Ibraheem Abu Mustafa/REUTERS

Pernyataannya itu mengacu pada gugatan yang diajukan Afrika Selatan ke Mahkamah Internasional untuk meminta tindakan darurat guna menghentikan perang Israel.

Selain itu, juga merujuk kepada kelompok “poros perlawanan” yang berpihak pada Iran di Lebanon, Suriah, Irak, dan Yaman.

Perang tersebut sejauh ini merupakan pertempuran paling berdarah dan paling merusak dalam konflik yang telah berlangsung selama beberapa dekade antara Israel dan Palestina.

Dampak Serangan

Warga Palestina memeriksa kehancuran di lingkungan yang rusak parah akibat serangan udara Israel di kamp pengungsi Shati Kota Gaza, Senin (9/10/2023). Foto: MAHMUD HAMS / AFP
Warga Palestina memeriksa kehancuran di lingkungan yang rusak parah akibat serangan udara Israel di kamp pengungsi Shati Kota Gaza, Senin (9/10/2023). Foto: MAHMUD HAMS / AFP

Pada awal Januari, kantor media Gaza mengatakan Israel telah menjatuhkan lebih dari 65.000 ton bom di wilayah tersebut. Analisis data satelit yang dikutip oleh Associated Press menunjukkan bahwa sekitar 33 persen bangunan di seluruh Jalur Gaza telah hancur.

Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan bahwa 1,9 juta orang, hampir 85 persen dari populasi, menjadi pengungsi. Sementara lebih dari 90 persen menghadapi kerawanan pangan akut.

“Kehancuran besar-besaran, pengungsian, kelaparan dan kehilangan dalam 100 hari terakhir menodai kemanusiaan kita bersama,” kata Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).

“Operasi kemanusiaan telah menjadi salah satu yang paling kompleks dan menantang di dunia,” tambahnya dalam sebuah postingan di platform media sosial X.



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »